Ya, kita harus waspada terhadap penjambret di angkutan umum seperti bis dan kereta api. Karena mereka, para penjambret, selalu mengintai kelengahan kita. Bagi pekerja yang tempat tinggalnya jauh dari kantor, sering kali berangkat pagi-pagi dan masih mengantuk di kendaraan umum, hal inilah yang membuat penjambret senang. Jadi, penjambret akan memperhatikan calon korbannya dan lingkungan sekitarnya sebelum melaksanakan aksinya. Ketika penjambret sudah mendapat calon korbannya dan lingkungannya juga sudah mendukung, misalnya angkutan umum yang sepi, barulah mereka akan beraksi.
Contoh kasusnya, baru saja terjadi tadi pagi di kereta ekonomi JaBoTaBek yang saya naiki. Karena ini hari Sabtu, penumpang kereta tidak padat seperti hari biasa. Apalagi waktu masih menunjukkan pukul 07.15 pagi. Ketika itu kereta berhenti di Stasiun Kalibata, karena saya akan turun di Stasiun Cawang, saya bangun dari tempat duduk dan berjalan ke arah pintu. Di dekat pintu sudah ada beberapa orang yang akan turun. Persis ketika kereta mulai berjalan kembali, saya dan orang-orang di depan saya dikagetkan oleh teriakan kecil seorang wanita. Wanita itu teriak tapi tertahan karena mungkin dia kaget, "copet.... jambret ehhh itu orang jambret kalung saya...", begitu kira-kira perkataan wanita itu. Sebelum kejadian, orang-orang tidak ada yang memperhatikan atau mengira kalau laki-laki yang berdiri paling depan adalah penjambret. Tapi kejadiannya memang sangat cepat. Saat sudah mendapatkan kalung, si penjambret langsung lompat ke peron dari kereta yang sedang melaju.
Tips bagi penumpang kereta :
1. Hindari tempat duduk di dekat pintu
2. Kalau jendela kereta terbuka, hindari duduk di kursi yang berada di sisi peron, karena
penjambret yang berdiri di peron bisa memasukkan tangan dari jendela
3. Hindari memakai perhiasan mencolok atau gampang terlihat
4. Usahakan tidak menggunakan ponsel di kereta
No comments:
Post a Comment